Dalam Bayang Rob: PPK Ormawa IMM Asy-Syifa dan Upaya Mahasiswa Menjawab Krisis Iklim di Sayung
October 7, 2025 2025-10-07 6:52Dalam Bayang Rob: PPK Ormawa IMM Asy-Syifa dan Upaya Mahasiswa Menjawab Krisis Iklim di Sayung
Dalam Bayang Rob: PPK Ormawa IMM Asy-Syifa dan Upaya Mahasiswa Menjawab Krisis Iklim di Sayung
Demak – Sayung adalah salah satu wilayah yang paling akrab dengan dampak perubahan iklim. Banjir rob yang kerap datang, perubahan cuaca yang tidak menentu, serta tekanan lingkungan yang semakin berat menjadi tantangan nyata bagi masyarakat. Kondisi ini bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga menyangkut keberlangsungan hidup, ekonomi, dan sosial warga. Dalam situasi seperti ini, mahasiswa tidak bisa berdiam diri. Di sinilah PPK Ormawa IMM Asy-Syifa menempatkan diri, hadir membawa semangat baru untuk bersama-sama menghadapi persoalan iklim yang kian mendesak.

Gerakan yang diusung PPK Ormawa IMM Asy-Syifa pada periode Juli – November 2025 bukan sekadar program formalitas mahasiswa. Lebih dari itu, ini adalah bentuk kepedulian generasi muda terhadap rumah besar yang kita tinggali bersama. Melalui langkah-langkah sederhana namun konsisten, mahasiswa berupaya menumbuhkan kesadaran bahwa iklim bukan sekadar isu akademik, melainkan persoalan yang menyentuh kehidupan sehari-hari. Dari ruang diskusi hingga aksi lapangan, dari kelas perkuliahan hingga desa-desa, IMM Asy-Syifa ingin menghadirkan ilmu yang hidup, yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Kolaborasi menjadi kunci dari gerakan ini. PPK Ormawa IMM Asy-Syifa bersama MDMC Jateng memberikan edukasi adaptasi dan mitigasi kepada kelompok bapak-bapak, MLH Jateng menggerakkan edukasi serta pelatihan pengolahan sampah anorganik bagi ibu-ibu, sementara mahasiswa hadir mendampingi anak-anak dengan edukasi dan pelatihan kreatif tentang lingkungan. Dari sini tumbuh kesadaran lintas generasi, bahwa setiap kelompok masyarakat punya peran dalam menjaga keberlanjutan hidup mereka.

Selain edukasi, program nyata juga digulirkan. Pembentukan Bank Sampah menjadi salah satu langkah strategis untuk mengelola sampah secara berkelanjutan, sementara pembentukan Lembaga Aksi Iklim Purwosari diinisiasi sebagai motor penggerak baru masyarakat dalam menghadapi krisis lingkungan. Tidak berhenti di situ, mahasiswa bersama warga juga membangun Taman Ketahanan Pangan, sebuah ruang hijau produktif yang memperkuat ketahanan pangan sekaligus menjadi simbol kebersamaan warga dalam menghadapi tantangan iklim.

Kehadiran PPK Ormawa IMM Asy-Syifa di Sayung pada Juli–November 2025 sekaligus menegaskan bahwa mahasiswa bukan hanya agen perubahan di ruang akademik, tetapi juga motor penggerak sosial. Mereka hadir untuk menjembatani ilmu dan aksi, gagasan dan kenyataan. Gerakan ini meneguhkan keyakinan bahwa generasi muda memiliki energi besar untuk membawa masyarakat menuju masa depan yang lebih siap menghadapi risiko iklim, dengan langkah-langkah adaptasi yang nyata.

Lebih dari sekadar proyek, PPK Ormawa IMM Asy-Syifa adalah simbol bahwa kepedulian masih hidup di dada mahasiswa. Bahwa idealisme kampus bisa bertemu dengan kebutuhan nyata masyarakat. Dan bahwa tantangan iklim di Sayung tidak harus dilihat sebagai ancaman semata, melainkan juga sebagai peluang untuk membangun kesadaran baru: kesadaran bahwa menjaga bumi adalah tugas bersama, dimulai dari langkah kecil, dari satu komunitas, dan dari semangat mahasiswa yang tidak pernah padam.
 
									 
												 
												 
												 
												